Rabu, 21 September 2011

Penyuluhan Pengelolaan Sampah Ornanik dan Unorganik di Desa Cimanglid, Kasomalang - Subang

Bulan puasa bukan berarti bulan bermalas-malasan, Ramadhan yang penuh berkah salah satunya menempa diri kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Kami, MAGDALA, Penggiat Alam Kabupaten Subang, diminta menjadi Pemateri oleh pihak mahasiswa Universitas Subang di Desa Cimanglid Kecamatan Kasomalang. Kami sangat mengapresiasikan permohonan ini, apalagi ini menyangkut Lingkungan Hidup di Kabupaten Subang, apalagi kami pernah melakukan kerja sama dengan pihak Universitas Subang.

Materi yang akan disampaikan adalah tentang Pengelolaan Sampah Organik dan Unorganik, dan kami pun siap membantu dalam bentuk pengabdian kami terhadap lingkungan dan masyarakat, namun bukan berarti kami alhi sepenuhnya dalam bidang ini, kami memberikan apa yang kami bisa, dengan cara kami sendiri.

Masalah Pengelolaan Sampah memang terbilang gampang-gampang susah, sulit memang bila tidak dilandasi dengan individu yang tidak paham dan peduli. Sedikit saja, Pengolaan Sampah itu sendiri adalah suatu bentuk pemrosesan atau pengumpulan, pengangkutan, pendaur-ulangan atau pembuangan dari sampah itu sendiri. Nah material sampah itu dihasilkan dari kegiatan manusia, pabrik, dll. Pengelolaan Sampah itu melibatkan zat padat, cair, gas dan radioaktif, atau sampah organik dan unorganik.

Kenapa Sampah harus dikelola?
Karena Mengelola Sampah dapat menjaga kelestarian alam dan tidak membahayakan bagi lingkungan hidup, serta Sampah pula dapat diubah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.

Manfaat dari Pengolaan Sampah:
Manfaat Kompos yang telah diproduksi dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul pada bidang pertanian bawang. Kompos yang diproduksi dari pasar Bantul berhasil meningkatkan panen bawang merah di 17 hektar lahan berpasir Sanden, Bantul hingga 30% dan mengurangi pemakaian pupuk kimia sampai 70%. Di tahun 2008, Pemerintah Kabupaten Bantul telah mereplikasi program melalui dana APBD ini di pasar Imogiri dan pasar Niten. dengan demikian pengolahan sampah oraganik menjadi pupuk kompos telah mampu mendorong pertumbuhan ekomoni yang cukup significant dari berbagai aspek.
Kabupaten Bantul bisa, kenapa Kabupaten Subang tidak? Kabupaten Subang sedang berjalan menuju itu.

Selain itu ada beberapa keuntungan lain yang bisa diperoleh yaitu:
* Mereduksi sampah secara sistematis.
* Membuka lapangan kerja baru karena tiap unit mampu menyerap 4-6 tenaga kerja.
* Menambah penghasilan bagi komunitas pasar.
* Menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi bagi petani dengan harga terjangkau.
* Menanggulangi kelangkaan pupuk dan lahan kritis.
* Mengurangi beban pengelolaan sampah pemerintah daerah
* Mencegah pemanasan global.
* Mendukung terciptanya ketahanan pangan na  sional berbasiskan pertanian organik.

dan manfaat lainnya untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. 


Nah, kegiatan Pengelolaan Sampah itu diawali dari individu atau  setiap keluarga, dapat dipilah dan diolah secara mandiri. Dengan memiliki kesadaran ini maka setiap keluarga/warga dapat memisahkan/mengkelompokan sampah antara sampah organik dan unorganik.

Contoh kelompok sampah tersebut adalah sebagai berikut:
A. Sampah Organik Bisa Didaur Ulang: kertas, kardus, koran, majalah, dll
B. Sampah Organik Tak Bisa Didaur Ulang: sisa makanan, daun, sisa sayuran, dll.
C. Sampah Non-organik Bisa Didaur Ulang: logam (besi, alumunium, tembaga), botol, kaleng, kaca, dll.
D. Sampah Non-organik Tak Bisa Didaur Ulang: plastik yang tidak bisa diaur ulang, baterai bekas, dll.


sambutan dari Kepala Desa Cimanglid
sambutan dari Ketua Umum MAGDALA
sambutan dari Presiden BEM Universitas Subang

Dan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2011, atau betepatan dengan tanggal 13 Ramadhan, kami menghadiri undangan Penyuluhan ini, dan memberikan berbagai materi tentang Pengolaan Sampah Organik dan Unorganik. Penyuluhan ini bertempat di Aula Desa Cimanglid, Kasomalang. Ada pula sesi tanya jawab dari warga kepada kami. Dan Alhamdulillah apresiasi dari warga sangat bagus, warga menginingkan adanya tindak lanjut dari penyuluhan ini kerena mungkin warga pun sadar akan pentingnya mengelola sampah.






Dalam penyuluhan ini pun hadir Kepala Desa Cimanglid, serta perangkat Desa lainnya, beberapa Ketua RW dan RT, para warga yang antusias baik Bapak-bapak maupun Ibu-ibunya, serta Presiden BEM Universitas Subang.







Ini mungkin satu kegiatan pemicu lagi dari kami, dan kami akan terus mengabdi kepada negeri ini, dengan cara kami sendiri. MAGDALA.
Tetap Lestari!!

Sabtu, 07 Mei 2011

Penerimaan Anggota Baru MAGDALA

Kepanitiaan Penerimaan Anggota Baru.
Pendidikan Dasar MAGDALA..
MAGDALA Penggiat Alam Kab. Subang.

Membuka pendaftaran untuk umum (berusia 17 - 30 tahun), mulai tanggal 9 Mei 2011 sampai dengan 29 Mei 2011.
Tempat pendaftaran:
- Sekretariat MAGDALA, Jalan Otista Gang Harumanis no.16 Subang
- Sekretariat PASMAPRAN, Pecinta Alam SMA Plus Pagelaran, Cisalak Subang
CP: 085720405174 (SMS)




Tahapan Kegiatan:
- Pendaftaran Calon Peserta, 9 Mei sampai dengan 29 Mei 2011
- Tes-tes
   - Tes Fisik, 4 dan 5 Juni 2011
   - Tes Kesehatan, 7 dan 8 Juni 2011
   - Interview dan Pengetahuan Umum, 12 Juni 2011
- Pra Pendidikan
   - Materi I, 19 - 20 Juni 2011
   - Materi II, 25 - 26 Juni 2011
   - Materi III, 2 - 3 Juli 2011
- Pendidikan Dasar MAGDALA, 14 - 17 Juli 2011.


http://pa-magdala.blogspot.com/
http://www.facebook.com/magdalapenggiatalam
Twitter: @PAmagdala

"Alam beserta isinya bukanlah warisan nenek moyang, tetapi titipan anak cucu.."

Senin, 28 Februari 2011

Narasumber, Pendidikan Lingkungan Hidup di SMAN 1 Subang

Lingkungan Hidup adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

Bila manusia menginginkan lingkungan stabil berarti manusia harus bisa menata kembali tatanannya dengan cara mendidik manusia-manusianya agar dapat mengelola lingkungannya. Lingkungan akan menjadi bumerang bila kita tidak bisa mengelolanya dengan baik, akan mengancam keselamatan kita sebagai manusia dan makhluk bumi.

Lingkungan dan kependudukan bisa selaras apabila satu sama lain bisa seimbang. Dalam penerapan yang ada, pelaku utamanya adalah manusia selaku penduduk, yang difokuskan kepada pengelolaan lingkungan melalui pendekatan pendidikan lingkungan mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi dan kepada masyarakat.

Ini sudah dimulai sejak tahun 1986, pendidikan lingkungan hidup dan kependudukan dimasukkan ke dalam pendidikan formal dengan dibentuknya mata pelajaran Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). Departemen Pendidikan dan Budaya pun merasa perlu untuk mulai mengintegrasikan PKLH ke dalam semua mata pelajaran.

Lalu terbit Memorandum Bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup, tanggal 21 Mei 1996.

sambutan dari Guru salah satu Guru PLH SMAN 1 Subang, Ibu Rohmah

Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Depdikbud mengadakan penataran guru, penggalakkan bulan bakti lingkungan, penyiapan Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) untuk Guru SD, SLTP, SMU dan SMK, program sekolah asri, dan lain-lain.



Pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan SK bersama nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup.


Dan, di Kabupaten Subang ini, kami MAGDALA, merupakan Organisasi Penggiat Alam  yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan yang bersifat kepecintaalaman dan kemanusiaan, turut mengabdi dan berkarya serta mengembangkan pendidikan lingkungan hidup melalui pendekatan pelaku penggiat alam secara langsung.

Salah satu realisasi kegiatan kami yang sejalan dengan Lingkungan Hidup adalah Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup, Subang Go Green!! dan juga Aksi Penanaman Pohon< Subang Go Green!! Kemudian tindak lanjut dari kegiatan tersebut, kami bekerja sama dengan pihak sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Subang untuk ikut serta memberikan ilmu yang kami miliki untuk dibagikan kepada siswa-siswi SMAN 1 Subang.


Kegiatan ini diawali oleh salah satu peserta pada kegiatan Seminar PLH, Subang Go Green!! yaitu Ibu Rohmah, yang secara taknis beliau adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan kini juga dipercayai menjadi Guru Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SMAN 1 Subang. Lalu disetujui oleh koordinator Guru PLH SMAN 1 Subang yaitu Bapak Kusnadi.


Dan, pada hari Jumat, 18 Februari 2011, kegiatan ini pun terealisasi. Tanggapan dari pihak sekolah sangat luar biasa baik, terutama dari siswa-siswinya. Materi yang disampaikan masih dasar dari Lingkungan Hidup secara Global, dan ada forum tanya jawab dari siswa-siswi kepada MAGDALA selaku narasumber, lalu kami pun menyuguhkan video movie tentang profile organisasi kami, MAGDALA!




Dalam kegiatan tersebut, kami akui masih banyak kekurangan yang mesti di perbaiki. Kami memberikan materi bukan berarti kami sangat ahli dibidangnya, kami pun masih perlu banyak belajar secara keilmuan akademik dan secara keorganisasian. Namun, kami akan terus mengabdi kepada negeri ini dengan kemampuan yang kami punya dan kami bisa.
 



 
Terimakasih  kepada pihak SMAN 1 Subang, semoga silaturahmi ini tetap terjaga. Amin... :)
Salam Lestari!!

Senin, 24 Januari 2011

Aksi Penanaman Pohon, "Subang Go Green!!"

Kegiatan Penanaman Pohon ini adalah rangkaian Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup, "Subang Go Green!!" Yang mana adanya sebuah real actions dari kegiatan sebelumnya.


Sumber bibit pohon berasal dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta 1 buah pohon sumbangan dari STIESA Subang, yang rencananya akan di tanam di Hutan Kota Ranggawulung.


Kegiatan ini diselenggarakan sehari setelah Seminar, yaitu pada hari Minggu, 23 Januari 2011. Tempat kegiatan di Kawasan Hutan Ranggawulung, Subang. Kami berkoordinasi dengan pengelola kawasan yaitu Pramuka Kwarcab Subang.













Peserta Kegiatan Penanaman pohon berasal dari berbagai elemen, yaitu Pramuka Kwarcab Subang, UPTD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Subang, Guru-guru PLH, Mahapala STKIP Subang, Palamus Universitas Subang, FKPPA : Wana Putra, Wana Giri, Wahana Rimba, Pasmapran, Jungle Track, YPIB, dll.

Kami menanaman 200 pohon yang kesemuanya di tanam di kawasan hutan ranggawulung, semoga kegiatan kami ini dapat bermanfaat, dan mendukung peraihan Subang Kota Adipura 2012.

Salam Lestari..

Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup, "Subang Go Green!!"

Kegiatan pertama MAGDALA di tahun 2011, menyelenggarakan kegiatan Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup, yang bertemakan "Subang Go Green!!" Yang mana kegiatan ini sejalan dengan Tugas Pokok MAGDALA, yaitu : Menyelenggarakan kegiatan yang bersifat Kepecinta alaman dan Kemanusiaan.

Bupati Subang dan Ketua Umum MAGDALA

 Rangkaian kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu, 22 dan 23 Januari 2011. Kegiatan hari pertama (Sabtu, 22 Januari 2011) adalah Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup, "Subang Go Green!!" yang di selenggarakan di Graha Sofia, (STIESA) Jalan Otista, Subang. 
Kabag Kehutanan, Kadin Disbudparpora, Moderator
Kegiatan Seminar di Graha Sofia 
Tujuan Umum Seminar Lingkungan Hidup adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup sebagai wujud pernyataan kecintaan kita akan bumi sebagai tempat tinggal kita.

Magdala beserta FKPPA   
Suasana di ruangan seminar


Peserta Seminar hadir dari berbagai elemen, terutama para Guru PLH di SD, SMP dan SMA/SMK, lalu dari FKPPA (Forum Komunikasi Perhimpunan Pecinta Alam) Tingkat SMA/SMK se-Kab. Subang, Akademik (BEM), Pramuka Kwarcab, dan Aktifis Lingkungan Hidup, serta umum.

Magdala, Pembicara dari Tokoh Pendidikan, beserta seluruh Peserta Seminar

Rangkaian Kegiatan kami dibuka oleh Bapak Bupati Subang, Drs. Eep Hidayat, M.Si., yang sebelumnya memberikan sambutan yang sangat baik. Lalu, Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (DISBUDPARPORA), Drs. Ading Suherman, memberikan sambutan.

Magdala bersama Bapak Bupati Subang

Ada 3 Pembicara dari 3 instansi, yaitu :
1. Ir. Engkos Kosasih, Kepala Bidang Kehutanan, (Dinas Kehutanan dan Perkebunan).
2. H. Muhamad Gozali, S.H., Kepala Sub Bidang Pembinaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah).
3.  Drs. H. Makmur Sutisna, M.Pd., Mantan Kepala Dinas Pendidikan, (Tokoh Pendidikan).

Rangkaian kegiatan ini adalah salah satu bentuk dukungan MAGDALA terhadap peraihan Subang Kota Adipura 2012.
Salam Lestari!
kami adalah MAGDALA!

Sabtu, 15 Januari 2011

Formulir Pendaftaran Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

MAGDALA Penggiat Alam Kabupaten Subang, dengan rekomendasi Dinas Pendidikan, menyelenggarakan Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Subang Go Green!!

Waktu Kegiatan :
Sabtu dan Minggu, 22 dan 23 Januari 2011.
Sabtu : pukul 07.30 - 16.00 WIB
Minggu : pukul 08.00 - 11.00 WIB

Lokasi Kegiatan :
Sabtu : Graha Sofia (STIESA) Subang
Minggu : Kawasan Hutan Ranggawulung

Biaya Pendaftaran :
Rp50.000/orang

Tempat Pendaftaran :
1. Sekretariat MAGDALA, Jalan Otista Gang Harumanis no.16, (Warnet Enk), Samping STIESA, Subang
2. IZMA Collections, Pertokoaan Darmodiharjo (Belakang Alfa), Subang
3. SMP/SMA Plus Pagelaran, Jalan Raya Cisalak, Subang

DIUTAMAKAN BAGI PARA GURU PLH

Atau dapat mengirim melalui email Kami :
magdalapenggiatalam@gmail.com
dengan format sebagai berikut :
Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
Asal Sekolah (bagi pendidik) :
Nomor Telepon :

Senin, 10 Januari 2011

Penanaman Mangrove di Pantai Utara Subang

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).
Pandangan di atas dan di bawah air, dekat perakaran pohon bakau, Rhizophora sp.
Di Indonesia, hutan-hutan mangrove yang luas terdapat di seputar Dangkalan Sunda yang relatif tenang dan merupakan tempat bermuara sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Di pantai utara Jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan.
Dikarenakan Kami, MAGDALA, berbasis di Kabupaten Subang, yang juga memiliki wilayah pantai di utara Jawa, Kami mencoba turut berpartisipasi dalam melestarikan hutan mangrove. Dan inilah kegunaan/manfaat/fungsi dari tanaman mangrove tersebut : Bagian akar tanaman mangrove yang tumbuh di atas pasir/lumpur mampu menyaring kotoran (sampah, lumpur, bahan kimia) dari air sungai. Maka, air yang mengalir ke laut menjadi bersih. Ikan, udang, kepiting, kerang, dan terumbu karang yang hidup di pantai pun jadi lebih terjamin hidupnya. Lalu meminimalisir terjangan ombak ke darat, dan jelas meminimalisir pula apabila terjadi tsunami.
Di Kawasan Kantor Desa Patimban.

Di Kabupaten Subang sendiri untuk tahun 2010, melakukan penanaman pohon mangrove di Wilayah Patimban Kecamatan Pusakajaya seluas 75 ha. Presentase tambahan 98,35%, tapi kalau menghitung populasi tanaman lebih dari target. “Alhamdulillah hasilnya cukup bagus”,ungkap H. Enduy saat dihubungi melalui telepon selularnya.

Hal senada juga diungkapkan Kabid Kehutanan, Ir. Engkos ketika diminta komentarnya tentang masalah mangrove, Kamis (2/12). Ia mengungkapkan berdasarkan pemantauan dilapangan, kondisi tanaman mangrove saat ini cukup bagus.

”Kami sebelumnya merasa khawatir akibat tingginya air laut (rab) akan berdampak terhadap mangrove, tapi ternyata setelah dicek ke lapangan, ternyata pohon mangrove yang ditanam itu hasilnya cukup bagus”, ungkap Engkos kepada beberapa wartawan dikantornya.

Sebelum turun ke lapangan, Kami diberi/debekali materi/pelatihan tentang Mangrove
dan teknis penanamannya oleh para ahli Magrove di Kantor Desa.


Di lapangan pun tak bosannya para pegawai Desa berbagi ilmu kepada Kami.

Kami (MAGDALA) pada hari Kamis, 16 Desember 2010 melakukan Penanaman Mangrove di Wilayah Patimban, Pantai Utara Subang. Dan bagi Kami menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan teknis penanam mangrove, dibimbing oleh 2 orang yang menjadi pegawai kantor desa di Patimban. Mereka sudah sangat ahli dalam dunia mangrove dan penanaman mangrove. Dihadiri pula oleh Bapak H. Enduy, Kepala UPTD Mangrove pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang.

Atas dan Bawah : Kegiatan Penanaman Mangrove.

Lokasi penanaman yang Kami lakukan berada di dekat garis pantai. Garis pantai dibatasi dengan tumpukan batu, untuk meminimalisir terjangan ombak/air ke darat. Namun, pada malam hari posisi air akan pasang, naik hingga menutupi lahan lokasi penanaman, jadi tanaman mangrove akan tergenang air pada malam hari.
Lokasi Penanaman Mangrove di dekat pantai, hanya dibatsi oleh tumpukan batu.
Anggota MAGDALA yang mengikuti kegiatan Penanaman Mangrove sebanyak 6 orang. Dan di tengah kegiatan, hadir pula 5 orang dari Kelompok Pecinta Alam TEMPUR Purwadadi yang turut turun ke lapangan.
MAGDALA bersama TEMPUR selesai kegiatan.

Dan menurut konfirmasi yang diterima MAGDALA, pada akhir Desember TEMPUR melakukan tinjauan langsung ke lapangan mengenai tanaman mangrove yang ditanam pada 16 Desember 2010 itu, Alhamdulillah semua tanaman tumbuh baik, walaupun belum ada pertumbuhan yang signifikan.
Skuad MAGDALA dalam kegiatan Penanaman Mangrove.

Semoga kegiatan MAGDALA tersebut dapat turut serta melestarikan alam khususnya di Kabupaten Subang. Dan kedepannya akan lebih baik dan berkontribusi lebih banyak lagi. Lindungi Bumi Kita! Lestari Alam Raya! MAGDALA Tetap Jaya!

Referensi :
Data dan Pengalaman pribadi MAGDALA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau
http://www.bedanews.com/daerah/penanaman-mangrove-di-pantura-subang-memuaskan.html
http://ridhamasdar.wordpress.com/2009/11/15/tahukah-anda-apa-fungsi-mangrove/
tulisan ini terdapat pula di sini (keonk's blog)